> CUKUP DAN MENCUKUPKAN - BAYAR ZAKAT ONLINE

Juli 15, 2013

CUKUP DAN MENCUKUPKAN


CUKUP DAN MENCUKUPKAN

Saya mau berbagi kisah Hikmah tentang masalah merecanakan Suatu keuangan,ini kisah saya ambil dari bpk eko endarto,RFA (Registered financial Assosiate) jogjakarta,ini kisah yang sangat inspiratif sekali sehigga saya  tulis diblog Ambil hikmah.harapan Agar bila kita bila ingin mencapai tujuan-tujuan keuangan kita SUKSES,kita akan berhasil memenej dengan baik,ok kita mulai;

harus kita akui bahwa TUHAN mberikan hak yang sama kpd kita untuk mendapatkan penghasilan.Namun TUHAN tdk memberikan semua orang penghasilan yg sama jumlahnya.Ada yg diberikan banyak,ada pula yg diberikan sedikit,
Beberapa dari kita mungkin beranggapan bahwa yg mendapatkan banyak pasti lebih mudah mengelola uang drpada yg mendapatkan sedikit.masalahnya adalah berapakah yg disebut banyak dan berapakah yg disebut sedikit itu ?

Orang yg berpenghasilan Rp 1,5 juta akan menganggap temannya yg berpenghasilan Rp 10 juta itu banyak.jadi tidak ada yg absolute tentang berapa definisi banyak itu.

Ada percakapan dengan teman
Suatu kali saya bertemu dg teman lama disebuah pusat perbelanjaan terkenal dikota jogjakarta.Dari percakapan yg hangat tersebut,arah pembicaraan kami mengalir membicarakan mengenai pekerjaan yg masing2 kami kerjakan.

''Saya baru saja pindah kerja ke perusahaan baru nih'ko Lumayan! Perusahaan baru mau ngasih upah lebih dari perusahaan lama.""
''Kok upah,kaya zaman dulu aja! Memang dikasih gede tuh gajinya? Saya menimpali sambil menyeduh teh poci yg dihidangkan.
"Ya pasti lebih bagus lah daripada sebelumnya."Teman saya menjawab dengan cepat.
"Berarti makmur dong,"saya kembali mengejar dengan pertanyaan menjebak.
"Ha...ha...itu masalahnya,gaji udah lebih bagus tapi kok nggak makmur juga,ya?harus dapat gaji lebih Gede kali."Kami berdua tertawa.hahahaha....

Sorenya,spulang dari bertemu dg sang teman dipusat perbelanjaan itu,pembicaraan tentang kemakmuran tersebut tanpa sengaja saya lanjutkan dg tukang becak yg sedang saya naiki bersama istri.
"Tiap hari bisa dapat berapa dari becak,pak?"Saya bertanya sambil sok akrab.
"Weleh sekarang susah,mas bisa bawa pulang 15 ribu aja sehari udah bejo (untung),"jawab tukang becak itu dg bahasa indonesia aksen jawa
"Opo cukup, pak?" Saya bertanya lagi sambil memasukan bahasa jawa biar lebih akrab.

"Ya gimana lagi mas,cukup nggak cukup ya dicukup-cukupin aja wong dapatnya segitu," jawab tukang becak itu sambil tertawa ringan.
Secara kasar,kita bisa mengatakan bahwa penghasilan teman saya yang pertama pasti lebih besar atau lebih banyak daripada teman saya yg kedua,yaitu tukang becak.dan kita pasti membayangkan bahwa teman saya yg pertama lebih makmur atau kaya dari pada si tukang becak.

Tapi...percayalah anda tertipu!
Teman saya yg pertama pindah kantor dan mencari penghasilan yg lebih tinggi krn bulanannya dianggap tidak bisa lagi dipenuhi oleh penghasilannya setiap bulan.
Dan penghasilannya yg baru pun hanya bisa di anggap bagus selama 6 bulan pertama,setelah itu?kembali seperti bulan-bulan sebelumnya,ia merasa kurang.

Tapi bagaimana dengan si tukang becak? Ia sudah lebih dari 15 tahun mengayuh becak,dua anaknya sudah selesai SMA dan bekerja,sedangkan anaknya yang terakhir mempersiapkan ujian untuk masuk sekolah tinggi.
Mengapa bisa demikian? Apakah si tukang becak tadi pintar ilmu perencanaan keuangan? Tidak.
Tukang becak itu hanya tahu satu hal;ia harus cukup dan bisa mencukupkan penghasilanan yang diperoleh.nggak usah mmikir sulit-sulit,yang penting penghasilan yang diperolehnya setiap hari harus cukup untuk memnuhi kebutuhan yang telah dia tetapkan.

Ia memiliki standar cukup sendiri sehingga apabila penghasilan hariannya lebih besar daripada standarnya,maka ia memiliki kesempatan untuk mengelola dan menginvestasikannya.
Sedangkan teman sekolah saya berbeda ia tidak memiliki deinisi berapa besar "cukup" bagi dirinya.jadi,setiap bulan ia merasa penghasilan yang diterimanya tidak pernah bersisa.bahkan kurang,padahal,pendapatan sudah lebih tinggi daripada sebelumnya.

"Uang adalah alat.jadi uang berfungsi untuk membantu pencapaian tujuan kita,kita ingin memiliki sesuatu,maka uang adalah alatnya.Anda ingin memenuhi suatu kebutuhan,uang pulalah yang menjadi alatnya.jadi,yang penting adalah apa tujuannya, bukan alatnya.kalau kita bisa mengatur tujuannya,maka otomatis kita juga akan mampu mengatur sang Alat.tentukan dengan benar apa tujuan kita.pastikan kita memang membutuhkannya.maka yakinlah bahwa pengelolaan uang sebagai alat akan semakin mudah untuk dilakukan.

Keberhasilan keuangan bukan bermula dari banyaknya yang diperoleh,tapi dari bagaimana mencukupkan dari yang diperoleh.

Ya Allah berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.amien

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar