> Pentingnya perjanjian Hudaibiyah - BAYAR ZAKAT ONLINE

Maret 30, 2021

Pentingnya perjanjian Hudaibiyah

Hikmahdanhikmah.com - PENTINGNYA PERJANJIAN HUDAIBIYAH: Bara’ bin Azib RA berkata, “Menurut kami, fathul mubin (yang dijanjikan dalam surat Al-Fath) itu adalah Baiatur Ridhwan (yang terjadi pada Perjanjian Hudaibiyah).”


Menurut bahasa, fath berarti membuka sesuatu yang tertutup. Nasib dan kehidupan masa depan umat muslim pun terbuka dan mulai berkembang berkat Perjanjian Hudaibiyah.

Dengan Perjanjian Hudaibiyah, keberadaan politik umat Islam diterima dan diakui oleh pihak musuh sebagai sebuah negara yang kuat. Hingga saat itu, Quraisy adalah kabilah Arab yang memiliki pengaruh tinggi dalam politik di Hijaz. Kabilah-kabilah Arab lainnya memperhatikan hasil perlawanan antara kabilah Quraisy dan umat muslim. Mereka akan bergabung dengan kelompok yang menang.

Tibanya Rasulullah SAW di pintu Makkah Al-Mukarramah bersama seribu empat ratus orang tanpa membawa senjata dan tanpa menghiraukan kabilah Quraisy, lalu akhirnya memaksa kabilah Quraisy untuk melakukan sebuah perjanjian adalah sebuah kemenangan yang cemerlang yang dalam Al-Quran disebut dengan fathul mubin.

Sejak saat itu, kabilah-kabilah bangsa Arab mulai mengirimkan utusan mereka lalu berbondong-bondong masuk ke dalam komunitas keadilan dan peradaban agama Islam. Selama dua tahun sejak perjanjian ini hingga peristiwa Fathul Makkah, jumlah umat muslim bertambah berkali-kali lipat dari jumlah umat muslim dalam sembilan belas tahun sebelumnya, sejak masa kemunculan agama Islam hingga peristiwa Perjanjian Hudaibiyah.

Maka, pintu penaklukan dan kemenangan yang telah dikabarkan dalam surat Al-Fath telah terbuka berkat Perjanjian Hudaibiyah. Kemenangan-kemenangan seperti Penaklukan Khaibar dan Fathul Makkah mengikuti kemenangan politik ini dengan cepat dan ketika Rasulullah SAW wafat, seluruh penduduk Semenanjung Hijaz telah memeluk agama Islam. 

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, dalam satu abad perbatasan negara Islam telah meluas dari perbatasan paling jauh di Afrika hingga ke perbatasan India dan Cina.

Karena komunitas Islam telah menjadi sebuah negara yang memiliki kekuatan politik berkat Perjanjian Hudaibiyah, sekembalinya dari Hudaibiyah, Rasulullah SAW mengirimkan utusan dan surat ke negara-negara sekitarnya (Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Iran, Kekaisaran Etiopia, Kerajaan Mesir, Yamamah, Kerajaan Damaskus) untuk mengajak mereka memeluk agama Islam. 

Maka, Rasulullah SAW telah menunaikan tugas dakwah yang mencakup seluruh umat manusia dengan ayat (158 dalam surat Al-A’raf) yang artinya, “Setelah ini, Katakanlah, (Muhammad) ‘Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah bagi kalian semua…’.”

Sumber artikel; Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar