> Kekuasaan Atas Alam Semesta adalah Milik Allah SWT - BAYAR ZAKAT ONLINE

April 15, 2021

Kekuasaan Atas Alam Semesta adalah Milik Allah SWT

Hikmahdanhikmah.com - KEKUASAAN ATAS ALAM SEMESTA ADALAH MILIK ALLAH SWT: Dalam surat Al-Qashas ayat 71-73, Allah SWT telah memberitahukan hamba-hamba-Nya akan diri-Nya yang merupakan Zat yang layak memperoleh pujian dengan menjelaskan bahwa seluruh tasarruf (kekuasaan) atas alam semesta adalah milik-Nya dan menjelaskan kasih sayang-Nya terhadap hamba-hamba-Nya.



Berikut ini adalah firman Allah SWT yang menunjukkan hikmah dan manfaat dari silih bergantinya siang dan malam secara teratur, khususnya menunjukkan bahwa semua itu merupakan bentuk kasih sayang-Nya:

“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Terangkanlah kepadaku, jika Allah SWT menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka, apakah kamu tidak mendengar?’”

“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka, apakah kamu tidak memperhatikan?’”

“Karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS Al-Qashas: 71-73)

Dalam hal ini, Allah SWT telah memberi tahu janji dan ancaman-Nya kepada hamba-hamba-Nya agar mereka segera sadar, dan memperbaiki perilaku, akidah, amal perbuatan, dan akhlak mereka. Adapun tindakan seperti ini adalah semata-mata untuk manfaat hamba-hamba-Nya. Sebaliknya, Allah SWT tidak membutuhkan syukur dan ibadah-ibadah yang dilakukan hamba-hamba-Nya.”

HAL PENTING DALAM MEMBERSIHKAN AYAM

Ayam yang disembelih oleh seorang muslim dengan membaca basmalah dan langsung dimasukkan ke dalam air panas tanpa mengeluarkan jeroannya terlebih dahulu untuk memudahkan mencabuti bulu-bulunya tidaklah halal dikonsumsi dan tidak bersih.

Sebelum memasukkan ayam ke dalam air panas untuk memudahkan mencabuti bulu-bulunya, seseorang harus terlebih dahulu membersihkan dan mengeluarkan jeroan serta membersihkan bagian luarnya jika terdapat darah atau kotoran. (Ad-Durrul Mukhtar; Ni’matul Islam, hlm. 272)

Sumber artikel;Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar