> Sebab-Sebab Mengerasnya Hati dan Obatnya - BAYAR ZAKAT ONLINE

April 21, 2021

Sebab-Sebab Mengerasnya Hati dan Obatnya

Hikmahdanhikmah.com - SEBAB-SEBAB MENGERASNYA HATI DAN OBATNYA: Berikut ini adalah beberapa sebab menjadi kasar dan kerasnya hati: Segera tidur sebelum makanan yang dimakannya tercerna dengan baik, banyak tertawa, sibuk membicarakan orang lain, banyak membicarakan hal yang tidak penting, dan tidak mengamalkan ilmunya dengan mengenyampingkan ilmu zuhud.



Berikut ini adalah beberapa tanda mengerasnya hati: Kedua mata tidak mampu menangis karena takut kepada Allah dan mahabbah Ilahi, masamnya wajah, suka berdebat dan bersikap fanatik, melihat segala sesuatu dari penampilan luarnya, beramal sesuai dengan adat kebiasaan dan tidak memperhatikan syariat, serta meninggalkan bersedekah.

Berikut ini adalah beberapa bencana yang akan menimpa orang yang berhati keras: Jatuh dari pandangan rahmat Allah SWT dan menjauh dari rahmat-Nya serta terhina di dunia dan akhirat.

Berikut ini adalah obat dan penawar untuk hati yang mengeras: Membelai kepala anak-anak yatim (memperhatikan hak-hak mereka dan memperlakukan mereka dengan baik), memperbanyak sedekah, mengikuti majelis para darwis, menghindari makan hingga kenyang dan banyak makan, serta menyibukkan diri dengan berzikir kepada Allah SWT.


Berikut ini adalah lawan dari sikap hati yang keras: Berhati lembut, berakhlak lemah-lembut, penyayang, penyantun, dan ramah.

Dikatakan bahwa kekerasan adalah buah dari kerasnya hati dan sikap kasar, sedangkan kelembutan adalah buah dari daya syahwat dan amarah yang berada pada posisi tengah-tengah. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW bersabda,

“Wahai Aisyah, barang siapa diberikan kepadanya sebagian dari rifk (kelembutan), berarti ia telah diberikan bagian dari kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat.”

Dalam penjelasan hadis ini, Imam Munawi (rahmatullāhi alaih) berkata, “Sebab, dengan rifk (kelembutan), tujuan-tujuan duniawi dan agama dapat tercapai. Demikian pula, dengan hilangnya kelembutan, dua tujuan tersebut juga tidak akan tercapai.”

Sikap dan perkataan yang lemah-lembut dan jauh dari kekasaran yang ada pada diri para pemimpin, penceramah, dan orang-orang yang memberikan nasihat adalah sesuatu yang bagus. Ketika seseorang melakukan sebuah kesalahan yang mesti diberikan teguran, menegurnya di tempat yang sepi, bukan di tengah orang-orang, adalah sebuah tanda kasih sayang dan penghormatan terhadapnya. Abu Darda’ RA berkata, “Jika seseorang menegur saudaranya di tempat terbuka, berarti ia telah mempermalukannya. Adapun jika menegurnya secara diam-diam, berarti ia tidak menyingkapkan kesalahannya.”

Sumber artikel: Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar