> Perkataan Tetang keburukan Hibah - BAYAR ZAKAT ONLINE

Mei 23, 2021

Perkataan Tetang keburukan Hibah

Hikmahdanhikmah.com - PERKATAAN TENTANG KEBURUKAN GIBAH: Gibah adalah mengatakan hal-hal yang tidak disukai oleh seseorang ketika ia mendengarnya tanpa kehadirannya atau dengan kata lain menggosipkannya. Hal itu termasuk perbuatan dosa dalam agama kita. Berbicara di belakang seseorang mengenai kesalahan atau kekurangannya yang terdapat pada tubuhnya, garis keturunannya, akhlaknya, pekerjaannya, perkataannya, amal perbuatannya, dan yang lainnya dalam hal dunia, bahkan membicarakan kekurangan yang ada pada bajunya pun adalah gibah. Orang-orang yang mulia dan berakal tidak akan pernah melakukan gibah.

Sumber gambar : jpnn.com


Rasulullah SAW bertanya, “Apakah kalian tahu apa itu gibah?” Para sahabat berkata, “Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Gibah adalah mengatakan segala sesuatu yang tidak disukai saudaramu mengenai dirinya.” Para sahabat bertanya, “Jika hal-hal yang dikatakan terdapat pada dirinya?” Rasulullah SAW kembali bersabda, “Jika hal itu terdapat pada saudaramu, berarti engkau telah melakukan gibah. Jika hal itu tidak ada pada dirinya, berarti engkau telah memfitnahnya.”

Ketika membicarakan seseorang di hadapan orang lain, seorang muslim tidak boleh menceritakan kesalahan atau kekurangan orang yang dibicarakannya itu. Seandainya kesalahan saudaramu yang kau bicarakan terdapat pada dirimu juga, berarti celaan yang kau katakan ibarat celaan orang buta terhadap orang buta lainnya.

Imam Zainal Abidin RH berkata, “Gibah adalah pekerjaan orang-orang yang lemah.”

Abu Mu’aith RA menceritakan, “Suatu hari aku dan ayahku melakukan perjalanan bersama sebuah kafilah yang besar. Kemudian, seseorang datang menghampiriku dan mulai menggunjing orang lain. Seketika itu, ayahku yang mendengarnya melarangku melakukan gibah seraya berkata dengan marah,

‘Sebagaimana menjaga dan menjauhi lisan dari kata-kata yang buruk dan dilarang adalah hal yang penting, menjaga telinga dari hal-hal tersebut pun demikian. Sebab, orang yang mendengar suatu perkataan sama dengan orang yang mengatakannya. Seolah-olah orang itu mengeluarkan kotoran dari dalam tubuhnya lalu memasukkannya ke dalam dirimu melalui telingamu.’”

Seorang raja Persia yang bernama Bahram menugaskan seorang komandan untuk melindungi beberapa daerah perbatasan. Kemudian, ketika mengetahui bahwa komandan itu telah menggunjing dan menjelek-jelekkan lawannya, ia berkata, “Seseorang melakukan gibah terhadap orang yang tidak mampu ia tandingi. Oleh karena itu, gibah yang dilakukan komandan ini adalah bukti dari kelemahannya sendiri,” lalu memecat komandan tersebut dan menugaskan orang lain sebagai penggantinya.

Sumber artikel; Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar