> Bagaimanakah Seharusnya seorang Ahli Ilmu? - BAYAR ZAKAT ONLINE

Juni 02, 2021

Bagaimanakah Seharusnya seorang Ahli Ilmu?

Hikmahdanhikmah.com - BAGAIMANAKAH SEHARUSNYA SEORANG AHLI ILMU?: Imam Syafi’i RH berkata, “Seorang alim dapat ditanya mengenai segala sesuatu yang diketahui atau tidak diketahui olehnya. Jika hal yang ditanyakan adalah sesuatu yang diketahuinya, berarti ia dapat memperkuat apa yang telah diketahuinya dalam hafalan, tetapi jika yang ditanyakan adalah sesuatu yang tidak diketahuinya, ia dapat mencari tahu jawabannya dan mempelajarinya. Sementara itu, orang bodoh tidak suka belajar dan enggan mengajar.”



Seorang tabi’in yang bernama Wahb RH berkata kepada Atha’ Al-Khurasani RH, “Dengan ilmu-ilmu yang dimiliki, orang-orang alim sebelum kita selalu menghindari menginginkan harta dunia yang dimiliki oleh orang lain. Mereka sama sekali tidak pernah mengaguminya. Hasilnya, orang-orang ahli dunia menggunakan harta-hartanya untuk ilmu-ilmu mereka. Sementara itu, para alim saat ini bersifat serakah terhadap harta-harta ahli dunia dan menggunakan ilmunya untuk memperoleh harta. Alhasil, ahli dunia berpaling dari ilmu-ilmu mereka karena melihat buruknya keadaan ilmu pada diri mereka.”


Abu Hazim RH yang merupakan seorang tabi’in pernah berkata,

“Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin yang mencintai orang-orang alim, sedangkan seburuk-buruk seorang alim adalah alim yang mencintai pemimpin dengan tujuan mendapatkan manfaat (duniawi).”

“Selama tiga hal ini tidak ada dalam dirimu, kau tidak akan bisa menjadi orang alim. Tiga hal itu adalah kau tidak boleh dengki terhadap orang-orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi darimu, kau tidak boleh memandang hina orang-orang yang lebih rendah darimu, dan kau tidak boleh mengharapkan harta dunia sebagai balasan atas ilmu yang kau miliki.”

“Orang yang mencintai dunia adalah orang buta. Ilmu tidak akan pernah bisa meneranginya.”

Fudhail bin Iyadh RH berkata, “Berhati-hatilah kalian terhadap orang-orang alim yang ahli dunia, jangan biarkan keadaan mabuknya (terhadap dunia) membahayakanmu! Orang alim begitu banyak, tetapi orang alim yang ahli hikmah hanya sedikit.”

Seorang ahli hikmah berkata, “Betapa buruknya sifat serakah dan hasrat mengumpulkan harta bagi seorang alim yang mengajak orang-orang kepada (jalan) Allah SWT.”


“Orang alim yang terpilih adalah orang yang keadaan dan kesehariannya baik. Ia selalu memakan makanan yang halal dan bersih. Ia tidak pernah berusaha mendapatkan manfaat dunia dengan ilmunya. Oleh sebab itulah, ilmunya menghiasi dirinya dan hartanya adalah sebuah ihsan dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya.”

Seorang tabi’in yang bernama Masruq RH berkata, “Cukuplah rasa takut seseorang kepada Allah SWT sebagai ilmu, sedangkan rasa bangga dengan ilmunya sebagai kebodohan baginya.”

Abu Hazim RH berkata, “Orang-orang yang bangga dengan pendapatnya sendiri telah jatuh ke dalam kesesatan. Orang-orang yang hanya mengandalkan akalnya saja telah menjadi hina.”

Sumber artikel: Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar