> Binasanya Ummu Jamil istri Abu Lahab - BAYAR ZAKAT ONLINE

Juni 01, 2021

Binasanya Ummu Jamil istri Abu Lahab

Hikmahdanhikmah.com - BINASANYA UMMU JAMIL ISTRI ABU LAHAB: Pada awal masa kenabian Rasulullah SAW, (dalam beberapa waktu) Malaikat Jibril AS tidak membawakan wahyu kepada Rasulullah SAW. Pada saat itu, istri Abu Lahab yang bernama Ummu Jamil mengejek seraya berkata, “Setannya Muhammad sudah merasa berat untuk mendatangi Muhammad.” Segera setelah itu, turunlah surat Ad-Dhuha yang dimulai dengan ayat-ayat yang artinya, “Demi waktu duha dan demi malam ketika telah menjadi sunyi, Rabbmu tidaklah meninggalkanmu (wahai Muhammad) dan tidak pula membencimu…”

Sumber gambar : https://m.gomuslim.co.id


Perempuan berhati bejat ini biasa pergi ke gunung-gunung, lalu menggendong rumput-rumput berduri dan pada malam harinya ia menumpahkannya ke jalan yang akan dilalui Rasulullah SAW dengan tujuan menyakiti beliau. Akan tetapi, Rasulullah SAW melewati jalan itu dengan menginjak rumput-rumput berduri tersebut bagaikan menginjak sutra. Pada suatu malam, perempuan ini kembali menggendong rumput-rumput berduri, lalu ketika ia sedang beristirahat di atas sebuah batu, seorang malaikat mendorongnya dari belakang, ia pun mati dalam keadaan tergantung pada tali yang terdapat di lehernya, yakni ia mati dengan talinya sendiri.


Sesungguhnya memikul duri layaknya para tukang pikul yang dilakukan oleh seorang perempuan dari kalangan pembesar Quraisy tersebut adalah sebuah hukuman Ilahi atas kekufurannya. Ini hanyalah hukuman di dunia, sedangkan hukuman berikutnya dan yang paling pedihnya akan ia dapatkan di akhirat kelak berupa sebuah rantai dari api yang dikalungkan ke lehernya.

Dalam surat Al-Lahab ayat 4, perempuan itu disebut dengan ‘Hammālatal Hathab’, yakni pembawa kayu bakar dan panggilan ini menjadi sebuah gelar penghinaan yang abadi untuk dirinya sepanjang sejarah.

Istri Abu Lahab akan masuk neraka sebagai pengangkut kayu lalu menggendong Abu Lahab atau ia akan mendapatkan siksaan di neraka sambil melayani Abu Lahab untuk meningkatkan nyala apinya karena ia telah melayani kekufuran dan keinginannya di dunia. Sebab, sebagaimana dijelaskan dalam ayat suci Al-Quran, 


“…Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan untuk orang-orang kafir” (QS Al-Baqarah: 24) dan “Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah SWT dari mereka. Mereka itu adalah bahan bakar api neraka”, (QS Ali-Imran: 10) bahan bakar neraka itu adalah orang-orang kafir, maka melayani kekufuran berarti memikul kayu bakar ke neraka. Oleh sebab itu, kayu bakar yang berada di punggungnya itu adalah Abu Lahab itu sendiri, dan inilah makna yang paling sesuai dan paling tepat.

Sumber artikel : Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar