> Kisah Singkat Nabi Dzulkifli As termasuk orang yang paling baik - BAYAR ZAKAT ONLINE

Juli 05, 2021

Kisah Singkat Nabi Dzulkifli As termasuk orang yang paling baik

Hikmahdanhikmah.com - NABI DZULKIFLI AS: Nabi Dzulkifli AS adalah putra Nabi Ayyub AS. Setelah Nabi Ayyub AS wafat, beliau diutus sebagai nabi dan diperintahkan untuk menyeru kaumnya agar mengimani keesaan Allah SWT. Nabi Dzulkifli AS tinggal di kota Syam.



Allah SWT berfirman, “…dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Dzulkifli, mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.” (QS Al-Anbiya’: 85-86).

Dalam ayat lainnya, Allah SWT juga berfirman, “…dan ingatlah juga Ismail, Ilyasa’, dan Dzulkifli, semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (QS Shad: 48).

Penyebutan Nabi Dzulkifli AS di antara nabi-nabi besar yang mendapatkan pujian-pujian demikian dalam Al-Quranul Karim menunjukkan dengan jelas bahwa beliau adalah seorang nabi.

Masyarakat mengikuti Nabi Dzulkifli AS dan beriman kepadanya. Atas hal ini, Allah SWT memerintahkan mereka untuk berjihad di jalan-Nya. Akan tetapi, mereka bersikap malas dan enggan melaksanakan perintah tersebut. Lalu, mereka berkata, “Wahai Dzulkifli, kami menyukai kehidupan dan tidak menyukai kematian. 

Di samping itu, kami juga tidak menyukai berbuat maksiat kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Jika kau memohon kepada Allah SWT agar memanjangkan umur kami dan mencabut nyawa kami ketika kami menghendakinya, kami akan beribadah kepada-Nya dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya.”


Kemudian, Nabi Dzulkifli AS berkata, “Kalian telah meminta sesuatu yang besar dan memberikan penawaran yang berat kepadaku.” Selanjutnya, beliau bangun dan melaksanakan shalat, lalu berdoa, “Wahai Rabbku, Engkau telah memerintahkanku untuk menyampaikan tugas kenabian dan aku pun telah menyampaikannya. Kemudian, Engkau memerintahkanku untuk berjihad melawan musuh-musuh-Mu. Akan tetapi, aku tidak memiliki kemampuan untuk menundukkan siapa pun selain diriku sendiri. 

Engkau lebih tahu daripada aku mengenai keinginan-keinginan kaumku dalam hal ini. Janganlah Engkau meminta pertanggungjawaban dariku atas dosa orang lain. Dengan keridhaan-Mu, aku berlindung dari murka-Mu, dan dengan ampunan-Mu, aku berlindung dari azab-Mu.”


Maka dari itu, Allah SWT berfirman kepada Nabi Dzulkifli AS, “Apakah engkau belum memberitahu kaummu bahwa pilihan-Ku untuk mereka itu lebih baik daripada pilihan mereka untuk diri mereka sendiri?” Atas hal ini, mereka pun ridha untuk mati pada waktu yang ditentukan oleh Allah SWT, bukan pada waktu yang mereka kehendaki. (‘Alaihi wa ‘alā nabiyyinas salām)

Sumber artikel: Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar