> Kebinasaan Utbah bin Abu Lahab - BAYAR ZAKAT ONLINE

Agustus 22, 2021

Kebinasaan Utbah bin Abu Lahab



Hikmahdanhikmah.com - Sebelum kenabian diberitahukan kepada Rasulullah SAW, putri Rasulullah SAW yang bernama Ummu Kultsum (R.Anha) telah bertunangan dengan putra Abu Lahab, Utaibah, dan putri Rasulullah SAW lainnya yang bernama Ruqayyah (R.Anha) juga telah bertunangan dengan Utbah, tetapi ketika itu mereka belum melakukan pernikahan.

Setelah surat Al-Lahab turun, Abu Lahab merasa amat kesal karena turunnya surat tersebut khusus untuk menyampaikan azab yang akan menimpanya dan menyifati istrinya, Ummu Jamil, dengan sifat yang buruk.

Abu Lahab pun segera memanggil putra-putranya, Utbah dan Utaibah, lalu memerintahkan mereka agar memutuskan pertunangan mereka dengan Ruqayyah dan Ummu Kultsum.

Karena mereka juga orang musyrik, mereka pun segera melaksanakan perintah tersebut. Selain memutuskan pertunangannya dengan Ummu Kultsum, Utaibah juga mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, 

“Aku tidak menerima agamamu dan juga tidak menyukaimu. Kau juga tidak menyukaiku. Oleh sebab itu, aku telah memutuskan hubungan dengan anak perempuanmu.” Setelah itu, ia berjalan ke arah Rasulullah SAW lalu memegang kerah beliau dan menyobek gamis beliau.

Atas perlakuan Utaibah ini, Rasulullah SAW mendoakan keburukan untuknya seraya berkata, “Semoga Allah SWT melepaskan salah seekor dari anjing-anjing-Nya agar menyerangmu.”


Pada waktu itu, Utaibah akan berangkat ke arah Syam untuk melakukan perdagangan. Abu Lahab telah menyiapkan kafilah dagang yang membawa pakaian yang akan dijual oleh Utaibah di Syam.

Abu Lahab sering berkata, “Aku takut akan doa Muhammad atas anakku.”

Lalu, Utaibah berangkat bersama sebuah kafilah dagang dari suku Quraisy. Kafilah itu bermalam di sebuah tempat yang bernama Zarqa.

Pada malam itu, ketika seekor singa datang dan berkeliling di sekitar mereka, Utaibah berkata, “Celaka! Demi Allah, singa ini akan menerkamku sebagaimana yang telah dikatakan oleh Muhammad. Walaupun ia berada di Makkah dan aku di Syam, perkataannya akan menjadi kenyataan.”

Setelah berkeliling mengitari mereka, singa itu kembali dan pergi. Teman-temannya menempatkan Utaibah di tengah-tengah mereka lalu mereka pun tidur.

Setelah itu, singa kembali datang dan berjalan di antara mereka. Singa tersebut berjalan perlahan-lahan sambil menciumi bau mereka hingga tiba di samping Utaibah. Lalu, ia menerkam dan menggigit kepalanya.

Baca juga : nasihat jaga diri.

Ketika sedang sekarat, Utaibah berkata, “Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian bahwa Muhammad itu adalah orang yang paling benar perkataannya?” Lalu, ia pun mati.

Sumber artikel : Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar