> Inilah orang-orang yang bertugas melakukan tablig dan irsyad - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 13, 2021

Inilah orang-orang yang bertugas melakukan tablig dan irsyad

orang-orang yang bertugas melakukan tablig dan irsyad


Hikmahdanhikmah.com - Allah SWT berfirman dalam Al-Quran (yang artinya), “Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS Al-Muzammil: 2-4). Dalam ayat lain juga disebutkan, “(Wahai Muhammad!) bangunlah, lalu berilah peringatan!” (QS Al-Muddatsir: 2).

Ayat-ayat Al-Quran tersebut termasuk ayat-ayat yang turun pertama kali kepada Rasulullah SAW. Menurut ayat-ayat tersebut, orang-orang yang bertugas melakukan tablig dan irsyad harus bangun pada malam hari lalu beristigfar kepada Rabbnya, melakukan ibadah dan ketaatan, menyibukkan diri dengan zikir dan tafakur, serta harus memperbanyak membaca Al-Quran dengan tartil dan tajwid.

Sebelum mendapatkan risalah kenabian pun, Rasulullah SAW selalu mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Rabbnya dengan cara berkhalwat atau mengasingkan diri dalam waktu tertentu. Lebih-lebih, Rasulullah SAW tidak pernah memisahkan alam batinnya, perasaannya yang bersih, serta hati dan lathaif-nya yang selalu condong kepada Allah SWT dari nur Ilahi bagaikan bunga matahari. Selain itu, beliau juga memanfaatkan segala sesuatu yang dapat mempercepat pendekatan dirinya kepada Allah SWT dan menyebabkan turunnya cahaya Ilahi kepadanya dengan deras. Beliau juga melakukan perjalanan dalam dunia tafakur yang sangat berbeda dengan manusia pada umumnya.

Baca juga : Keuntungan-Keuntungan yang diperoleh orang yang melaksanakan Shalat.

Sebelum menyampaikan agama Islam kepada orang-orang, Rasulullah SAW diperintahkan terlebih dahulu untuk melaksanakan ibadah malam (shalat Tahajud, dll) dan tilawatil quran. Hal itu menunjukkan bahwa tablig memiliki hubungan yang erat dan kuat dengan ibadah-ibadah tersebut.

Ibadah malam dalam satu sisi memiliki arti pengasingan diri, khalwat, tawajuh, dan tabattul (menjauh dari masyarakat). Sebenarnya beberapa tabir ini tercantum dalam Al-Quran. Sebab, di dalam Al-Quran disebutkan, “Wa tabattal ilaihi tabtīlā (Beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.)” (QS Al-Muzammil: 8). Maksudnya, terdapat isyarat pada hal penting ini yang disampaikan dalam bentuk sebagai berikut, “Serahkanlah dirimu sepenuhnya kepada Allah SWT dengan cara memutus hubunganmu dengan segala sesuatu selain-Nya dan senantiasalah bersama makrifat-Nya, mahabbah-Nya, kenikmatan ruhani yang berhubungan dengan-Nya, dan tajali-tajali-Nya.” Hal ini hanya dapat terwujud apabila seseorang mempersiapkan dirinya untuk melakukan pekerjaan tersebut serta meninggalkan rasa kantuk dan tempat tidurnya yang hangat dengan kehendaknya sendiri.

Oleh karena itu, dalam hal ini tentu terdapat pelajaran yang harus di ambil oleh orang-orang yang saat ini sibuk dengan taklim-tarbiah, tablig-irsyad, dan ceramah-nasihat.

Sumber artikel: Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar