Inilah hikmah diutusnya para rasul Allah
• Hukum-hukum akidah telah diajarkan. Manusia bisa menemukan kebenaran adanya pencipta dan sifat-sifat agung-Nya dengan akal yang mereka miliki. Akan tetapi, mereka tidak bisa memahami kebanyakan sifat-sifat Ilahi. Mereka tidak bisa mengetahui hakikat-hakikat mengenai kehidupan akhirat. Dalam hal-hal seperti ini, manusia membutuhkan seorang pemandu atau seorang pengajar. Maka, para rasul telah mengabarkan hakikat-hakikat ini kepada umat manusia.
• Kewajiban-kewajiban sebagai hamba telah ditetapkan. Setiap orang yang berakal ingin bersyukur terhadap nikmat-nikmat yang mereka dapatkan. Mereka ingin beribadah untuk memperoleh ridha Allah SWT. Akan tetapi, mereka tidak bisa tahu dengan sendirinya bagaimana mereka harus bersyukur, apa saja tugas-tugas mereka, dan bagaimana mereka harus beribadah. Maka, dengan wahyu dan ilham yang diperoleh, para rasul telah mengajarkan manusia apa saja kewajiban-kewajiban mereka dalam hal ini.
• Baik dan buruknya beberapa hal telah dipisahkan. Manusia dapat mengetahui baik dan buruknya beberapa hal dengan akal yang mereka miliki. Akan tetapi, dalam beberapa hal lainnya, manusia tidak bisa memahami baik dan buruknya hanya dengan akal mereka saja. Bahkan, akal tidak cukup untuk dapat mengetahui perbuatan-perbuatan yang terpuji dan yang tercela di dunia, atau perbuatan-perbuatan yang akan mendatangkan pahala dan hukuman di akhirat. Hal-hal ini dapat dimengerti berkat perintah dan larangan yang disampaikan oleh para rasul. Segala sesuatu yang mereka perintahkan adalah hal yang baik, dan segala sesuatu yang mereka larang adalah sesuatu yang buruk.
• Nilai-nilai moral telah ditanamkan. Kebangkitan individu dan masyarakat hanya bisa dicapai dengan hal yang disebut nilai-nilai moral. Dibutuhkan orang-orang untuk mengajarkan apa saja nilai-nilai ini kepada manusia. Para rasul pun telah mengajarkan semua akhlak mulia kepada umatnya. Mereka telah menjelaskan kepada umatnya bahwa seorang manusia bisa menjadi sempurna dengan akhlak mulia, dan mereka juga telah mencegah umatnya dari segala bentuk akhlak yang tercela.
Berikut ini beberapa hikmah lain dari diutusnya rasul-rasul.
• Telah diajarkan cara hidup bersosial. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Maksudnya, mereka tidak bisa hidup sendirian dan selalu membutuhkan orang lain. Oleh sebab itu, di antara mereka terjadi berbagai kegiatan sosial (seperti jual beli dan menikah). Maka dari itu, terdapat banyak kebutuhan akan hukum-hukum agama dalam hal ini agar kehidupan sosial bisa berlanjut dengan baik. Hukum-hukum ini disusun oleh para rasul. Kaum-kaum yang mengikuti hukum-hukum ini telah mencapai tingkat kehidupan sosial yang sangat tinggi.
• Hubungan-hubungan sosial diperkuat. Karena fitrah manusia mengharuskan mereka hidup bersama-sama, berbagai hubungan dan ikatan terjalin di antara mereka. Akan tetapi, kelanjutan hubungan tersebut secara tertib bergantung pada rasa mahabbah di antara mereka. Adapun sifat-sifat luhur seperti itu tidak akan terlihat di antara manusia selama mereka tidak mendapatkan pendidikan yang baik.
Manusia harus memiliki perilaku yang baik agar tidak mencoba merusak kerukunan sosial dan tidak berusaha mencelakai orang lain demi memperoleh kepentingan pribadinya karena dikalahkan oleh nafsunya yang cenderung pada keburukan. Orang-orang yang memberikan pendidikan ini kepada umat manusia adalah para rasul. Berkat hal ini, hubungan yang kokoh dapat terjalin di antara orang-orang, banyak orang selamat dari keburukan sifat egoismenya, dan mereka bisa bersabar atas berbagai kesulitan yang menimpa mereka karena ridha atas ketentuan yang telah ditetapkan.
Baca juga : Menyeru Kepada Allah SWT adalah Amal dan Perkataan yang Terbaik.
• Hakikat-hakikat mengenai alam semesta dan peristiwa-peristiwa bersejarah telah dijelaskan. Para rasul telah memberitahukan umat mereka tentang kekuasaan dan keagungan Tuhan, yang menciptakan alam semesta, dengan menjelaskan beberapa aturan penciptaan dan beberapa rahasia penciptaan manusia dengan cara yang dapat dipahami oleh umat mereka. Para rasul juga telah memberitakan keadaan kaum sebelumnya yang perlu dijadikan pelajaran, dan berusaha agar umatnya bisa sadar dengan mengambil pelajaran dari keadaan kaum sebelum mereka.
Sumber Artikel: Fazilet takvimi
Tags : Kisah hikmah
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7nbEYymqPvUYJCjQjVHx-JFVqGIyisWxu2LSfKIB46_Il7SaAwr4rX0XLHqpZrQcO6JWZ-QG1Ed6XfUc4wzq3o2WBaLv5yWgOdI3hy3sQQ4MMMuyjTPkObv_ISoC4Rt1kYdlJmgCcM6urTfC8TblcUH88nuq7wiIn2E_YUev1TaLNSVfxs0EMe9ps/s1000/CC_20220510_154931.png")
Yudi hartoyo
Admin Yayasan yatim,dhuafa
blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com
- Yudi hartoyo
- Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
- temandalamtaqwa@gmail.com
- +6285 2680 70123
Posting Komentar