> Rasulullah SAW tidak pernah makan sampai kenyang dua kali dalam sehari - BAYAR ZAKAT ONLINE

Oktober 29, 2022

Rasulullah SAW tidak pernah makan sampai kenyang dua kali dalam sehari

Sumber gambar; https://www.javatravel.net


Hikmahdanhikmah.com - Makanan yang paling banyak dimakan oleh Rasulullah SAW dan ahli bait beliau adalah kurma dan roti jelai. Keadaan ini bukan karena orang-orang yang mulia itu tidak dapat menemukan apa pun untuk dimakan, tetapi karena Rasulullah SAW tidak cenderung pada kesibukan duniawi. Selain itu, keadaan beliau tersebut adalah untuk mendidik umatnya agar tidak menyukai makanan dan minuman melebihi kebutuhannya, selalu bersikap qanaah, serta agar umatnya menunda kesenangan dan kenyamanan untuk di akhirat. Bahkan, beliau membagikan semua ganimah perang yang menjadi haknya kepada orang miskin pada hari yang sama tanpa menyisakan apa pun untuk hari berikutnya.

Diriwayatkan dari salah seorang tabiin yang bernama Masruk Rahimahullāh sebagai berikut.

Aku pergi mengunjungi Sayidah Aisyah Radhiyallāhu ‘anhā. Beliau menyiapkan makanan untukku. Kemudian, beliau berkata, “Setiap kali aku selesai makan dalam keadaan kenyang, aku merasa ingin menangis, lalu aku pun menangis.”

Aku bertanya, “Mengapa?”

Sayidah Aisyah Radhiyallāhu ‘anhā berkata,

“Aku teringat keadaan Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam ketika meninggal dunia. Demi Allah, beliau belum pernah makan daging dan roti sampai kenyang sebanyak dua kali dalam satu hari.”

Baca juga : Gambaran tentang bentuk rupa rosululoh.

BAHAGIA ATAS KELAHIRAN MAKHLUK YANG PALING MULIA


Hari mulia ketika Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam yang merupakan makhluk paling mulia lahir ke alam dunia adalah sebuah hari raya yang sangat besar bagi umat muslim. Oleh sebab itu, sudah menjadi kebiasaan di kalangan umat Islam untuk membaca Al-Quranul Karim, shalawat syarifah, dan maulid nabi yang menceritakan kelahiran Rasulullah SAW, serta memberikan jamuan kepada orang-orang fakir miskin.

Setiap tahun, acara penyambutan Maulid Nabawi diadakan di Masjid Sultan Ahmed oleh para sultan Daulah Utsmaniyah. Upacara ini dilakukan oleh Sultan Ahmed Han, dan berlanjut hingga masa Sultan Abdul Hamid II. Selain itu, pada masa Daulah Utsmaniyah, hari mulia ini telah dianggap sebagai salah satu hari raya.

Baca juga ; Lima Hari Raya Hakiki Seorang Mukmin.

Sumber artikel ; Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar