> Imam A’zham RH membungkam seorang filsuf dahriyyun - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 12, 2022

Imam A’zham RH membungkam seorang filsuf dahriyyun

Sumber gambar; https://www.istockphoto.com/

Hikmahdanhikmah.com - Seorang filsuf (yang percaya bahwa dunia ini abadi dan mengingkari Allah SWT) dari negeri Romawi datang ke kota Basra dan berdebat dengan para ulama Islam.Imam A’zham RH bersama gurunya, Hammad RH, mendatangi tempat berlangsungnya perdebatan.
Ketika filsuf tersebut naik ke atas mimbar dan meminta seseorang untuk maju menghadapi dirinya, Imam A’zham RH maju ke depan.

Filsuf, yang menganggap Imam A’zham RH masih sangat muda, sangat meremehkannya. Namun, Abu Hanifah Rahimahullāh sangat pemberani. Beliau meminta filsuf mengajukan pertanyaan untuk memulai perdebatan. Pertanyaan pertama filsuf adalah sebagai berikut,

“Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak berawal dan tidak berakhir itu ada?” Imam A’zham Rahimahullāh berkata,“Apakah kau tahu bilangan? Filsuf berkata, “Aku tahu.” Maka, Imam A’zham RH bertanya, “Jika demikian, apa awal angka satu?”

Baca juga : keadaan Orang-orang yang Menyesatkan dan Orang-orang yang Mengikuti mereka di Hari kiamat.

Filsuf berkata, “Angka satu adalah bilangan pertama dari bilangan-bilangan. Tidak ada bilangan sebelum angka satu.” Kemudian, Imam A’zham RH berkata,“Bagaimana seseorang bisa berpikir tentang adanya pendahulu Allah SWT yang satu secara hakiki, sedangkan pendahulu angka satu yang majasi saja tidak ada?” 

Tatkala filsuf tidak menemukan kata-kata untuk menjawabnya, ia beralih ke pertanyaan yang kedua dengan berkata,“Semua hal itu memiliki arah. Maka, Allah SWT mengarah ke mana?” Imam A’zham RH berkata,

“Ketika Anda menyalakan lilin, ke arah mana cahayanya bersinar? Arah mana yang jauh dari cahayanya?” Filsuf menjawabnya sebagai berikut,“Cahaya lilin tidak terbatas pada satu arah, tetapi menyebar ke segala arah.”

Imam A’zham RH berkata,“Jika demikian, lalu bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa Allah Yang Mahakuasa itu menghadap ke satu arah, dan Anda menyangkal bahwa Dia Maha ada dan Mahamelihat di setiap tempat?” Selanjutnya, filsuf beralih ke pertanyaan ketiga karena tidak mampu menemukan kata-kata untuk menjawabnya. 

Untuk pertanyaan ketiga, Filsuf Dahriyyun itu menanyakan hal berikut ini kepada Imam A’zham RH,“Sebagaimana semua yang ada membutuhkan sebuah tempat, lalu di manakah tempat Allah SWT?”

Sambil mengambil segelas susu, Imam A’zham RH bertanya,“Apakah ada lemak di dalam susu ini? Jika ada, di mana ia berada?” Filsuf itu berkata, “Tentu saja, lemak itu tidak hanya di satu tempat, ia ada di semua sisinya.” Maka, Imam A’zham RH pun berkata,

“Jika keadaan sesuatu yang tidak kekal saja seperti ini, bagaimana Anda bisa mengkhususkan sebuah tempat untuk Allah yang menguasai seluruh makhluk? Dia Mahasuci dari membutuhkan tempat.”

Tanpa mampu memberikan jawaban, Filsuf beralih ke pertanyaan selanjutnya, “Sekarang, Allah SWT sedang melakukan apa?”Imam A’zham RH berkata, “Anda mengajukan begitu banyak pertanyaan dari atas mimbar dan saya menjawabnya dari bawah. Untuk pertanyaan ini, Anda turun dan saya akan naik ke mimbar, lalu saya akan menjawab pertanyaan Anda.” Filsuf menerima tawaran tersebut dan turun dari mimbar.

Baca juga ; Teladan-Teladan Adab itu semua bersumber dari Rasulullah-SAW.

Imam A’zham RH naik ke atas mimbar dan memberikan jawabannya sebagai berikut,“Dia meninggikan (mengangkat) siapa yang Dia kehendaki, dan merendahkan (menghinakan) siapa yang Dia kehendaki.”Menghadapi jawaban tersebut, filsuf itu tidak dapat mengatakan apa pun dan pergi dengan rasa malu dan hina.

Sumber artikel ; Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar