> Kisah Nabi Yunus Alaihissalam - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 15, 2022

Kisah Nabi Yunus Alaihissalam



Hikmahdanhiah.com - Yunus AS dikirim sebagai nabi kepada penduduk kota Niniwe yang merupakan ibukota Kerajaan Asyur dan terletak di samping kota Mosul, sebelah barat Sungai Dajlah (Sungai Tigris). Beliau menyeru mereka pada ajaran tauhid. Penduduk Niniwe yang menyembah berhala tidak mau mendengarkan nasihat-nasihat Nabi Yunus ‘Alaihissalām selama tiga puluh tahun dan mereka juga tidak meninggalkan berhala-berhalanya. Yunus AS memperingati mereka dengan berkata, “Akan datang sebuah azab dari Allah SWT, dan kota Niniwe akan tenggelam dalam empat puluh hari.” Namun, mereka tetap tidak memedulikannya.

Nabi Yunus ‘Alaihissalām pun merasa kesal, lalu beliau keluar dari kota Niniwe dan pergi ke pantai sebelum mendapatkan izin dari Allah SWT. Beliau naik ke atas sebuah kapal yang telah penuh dengan penumpang dan akan segera berangkat.

Orang-orang di kapal menghormati dirinya. Setelah beberapa saat, kapal itu mengalami bahaya dan akan tenggelam. Malam pun telah tiba. Pada saat itu, mereka mendengar suara seperti ini,

“Wahai para penumpang kapal, ada seorang budak yang melarikan diri dari tuannya di antara kalian, lemparkanlah dia ke laut, atau laut akan menelan kalian semua.”

Baca juga : Kisah-hikmah Nabi ilyas Alaihissalam.

Nabi Yunus ‘Alaihissalām berkata, “Budak itu adalah aku.” Para penumpang kapal berkata, “Demi Allah, kami tidak bisa memercayai perkataanmu sebelum dilakukan pengundian.” Undian pun jatuh kepada Yunus AS. Akan tetapi, mereka tidak ingin melemparkan Nabi Yunus AS ke laut. Selanjutnya, mereka mengulangi pengundian hingga tiga kali, tetapi semua undian jatuh kepada Nabi Yunus AS.

Nabi Yunus AS berkata, “Hamba yang bersalah itu adalah aku. Aku telah meninggalkan kaumku sebelum meminta izin dari Rabbku.” Lalu, ia menceburkan dirinya ke laut. Kemudian, seekor ikan besar segera menelannya.

Allah SWT telah memerintahkan ikan itu untuk menelannya, tetapi tidak mencabik-cabik dagingnya dan tidak mematahkan tulang-tulangnya. Di dalam perut ikan, Nabi Yunus AS bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT sambil bertasbih dan berzikir. Nabi Yunus AS mendengar berbagai suara di tempat ia berada dan beliau berkata kepada dirinya sendiri, “Suara apa ini?” Allah SWT berkata, “Ini adalah suara tasbih makhluk-makhluk yang ada di dalam laut.” Atas hal ini, Nabi Yunus AS pun terus bertasbih dengan membaca, “Lā ilāha illā anta subhānaka innī kuntu minazh zhālimīn.” Arti bacaan tasbih yang juga terdapat pada surat Al-Anbiya ayat 87 itu adalah sebagai berikut, “Wahai Rabb, tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau dari segala kekurangan. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim.” 

Para malaikat mendengar zikir Nabi Yunus ‘Alaihissalām dan berkata, “Ya Rabb, ini suara Nabi Yunus AS, tetapi kami tidak tahu di mana ia berada.”

Lalu, dikatakan, “Dia berada di sebuah tempat yang paling dalam di laut, di dalam perut ikan.” Malaikat-malaikat berkata, “Ya Rabb, apakah dia telah melakukan sebuah dosa?”

Allah SWT berkata, “Tidak, tetapi Aku sedang menarbiah dirinya dan mengungkapkan kepadanya keajaiban kekuasaan dan kerajaan-Ku, sedangkan dia pun memuliakan dan menyucikan-Ku.”

Ketika para malaikat turun ke sisi Nabi Yunus AS, mereka melihat bahwa karena keindahan bacaan tasbih Nabi Yunus AS, semua ikan berkumpul di sekelilingnya sambil berbaris rapi dan mendengarkan tasbih itu. Para malaikat berkata, “Assalāmu ‘alaika, ya Yunus!” Nabi Yunus AS tidak menjawab salam mereka. Para malaikat pun pulang kembali. Allah SWT berkata, “Bagaimana kalian mendapati hamba-Ku?”

Mereka berkata, “Kami mendapati dirinya lebih sibuk dengan Engkau daripada dengan kami.”

Allah SWT berkata, “Sungguh, kalian berkata benar. Kesibukannya dengan-Ku membuat dirinya meninggalkan yang lainnya.”

Setelah itu, Allah SWT menerima taubat Nabi Yunus ‘Alaihissalām. Kemudian, ikan itu mengeluarkannya dan meletakkannya di tepi pantai.

Di dalam perut ikan, tubuh Nabi Yunus ‘Alaihissalām menjadi kurus, lemah, dan tidak berdaya. Allah SWT memberikannya kekuatan dan kesehatan, lalu mengirimnya kembali untuk berdakwah kepada penduduk Niniwe.

Pada hari ketika Nabi Yunus AS naik ke kapal, langit menjadi gelap, dan asap hitam menutupi kota Niniwe. Orang-orang ketakutan, lalu mulai mencari Nabi Yunus AS, tetapi karena mereka tidak dapat menemukannya, mereka mengerti bahwa bencana memang akan datang seperti yang Nabi Yunus AS beritakan kepada mereka. Mereka segera pergi ke sebuah tempat yang disebut ‘bukit taubat’, tepat di luar kota, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Allah SWT menerima taubat mereka dan mengangkat azab dari mereka.

Baca juga : makna taubat sebuah renungan.

Nabi Yunus AS pergi kembali ke kota Niniwe. Beliau sibuk membimbing orang-orang dan menyampaikan hukum-hukum Ilahi kepada mereka selama beberapa waktu. Mereka juga beramal dengan mengikuti nasihat-nasihatnya. Dengan demikian, mereka tetap jauh dari azab selama beberapa waktu. Nabi Yunus AS berpulang ketika melakukan uzlah di sebuah tempat di luar kota. Allah SWT mengabarkan kejadian ini dalam Al-Quranul Karim.

Sumber artikel: Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar