> Kisah Abdullah bin Hudzafah RA dari kalangan ashabul kiram - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 10, 2022

Kisah Abdullah bin Hudzafah RA dari kalangan ashabul kiram

Sumber gambar; https://www.ebookanak.com


Hikmahdanhikmah.com - Abu Rafi Radhiyallāhu ‘anhu meriwayatkan sebagai berikut,“Sayidina Umar RA mengirim sebuah pasukan untuk menghadapi pasukan Romawi. Pada saat perang berlangsung, ada orang-orang yang menjadi tawanan pasukan Romawi. Dari kalangan ashabul kiram, Abdullah bin Hudzafah RA juga termasuk orang-orang yang menjadi tawanan.

Tentara musuh membawanya ke raja mereka sambil berkata, ‘Orang ini adalah salah satu sahabat Muhammad.’ Raja yang zalim berkata, “Jika aku membagi harta kekayaan dan kekuasaanku kepadamu, apakah kau bersedia memeluk agama Kristen?”Abdullah RA berkata, “Seandainya kau memberikan kerajaanmu beserta kerajaan-kerajaan seluruh bangsa Arab kepadaku agar aku keluar dari agamaku, tentu aku tidak akan melakukan apa yang kau katakan itu, bahkan meskipun hanya untuk waktu sekejap mata sekali pun.” Raja itu berkata, “Jika demikian, aku akan membunuhmu.” Abdullah RA pun berkata, “Terserah!”

Atas perintah raja, Abdullah RA dipasung di tiang salib. Raja memerintahkan para pemanah agar melesatkan anak panah mereka ke bagian dekat kaki dan tangannya. Selama penyiksaan ini, raja Romawi menawarkan Abdullah RA untuk masuk agama Kristen, tetapi ia tidak menerima tawaran itu. Pada akhirnya, raja itu memberikan perintah dan Abdullah RA diturunkan dari salib. Kemudian, raja meminta dibawakan sebuah kuali. Kuali tersebut diisi dengan air dan dipanaskan.

Baca juga ; Pemimpin dan komandan Islam yang berusia Muda.

Lalu, mereka menawarkan memeluk agama Kristen kepada salah satu tawanan muslim. Ketika dia menolak, mereka melemparkannya ke dalam air yang mendidih, dan dia mati sebagai syahid. Kali ini, Raja memerintahkan Abdullah bin Hudzafah Radhiyallāhu ‘anhu untuk dilemparkan ke dalam air panas itu. Ketika Abdullah RA dibawa, beliau menangis. Ketika ditanya mengapa dia menangis, Abdullah bin Hudzafah RA memberi jawaban sebagai berikut,

“Aku berpikir bahwa sekarang aku akan dilemparkan ke dalam kuali ini, dan aku akan segera mati. Aku ingin seandainya aku memiliki nyawa sebanyak jumlah bulu di tubuhku, tentu aku akan mengorbankan seluruh nyawaku di jalan Allah. Kali ini, Raja memberikan tawaran berikut, “Jika kau mencium kepalaku, aku akan membebaskanmu.”

 Abdullah RA berkata, “Jika kau membebaskan seluruh tawanan muslim, aku akan menerima tawaranmu.” “Baik, jika demikian,” ujar Raja. Suatu hari kemudian, Abdullah RA berkata tentang hal ini, “Aku berkata pada diriku sendiri, ‘Orang ini adalah salah satu musuh Allah.

Apa yang akan ia peroleh jika aku mencium kepalanya untuk membebaskan diriku dan seluruh tawanan muslim lainnya?” Abdullah RA mendekati Raja dan mencium kepalanya. Raja pun memberikan semua tawanan muslim kepadanya.

Baca juga ; Kisah Perang Uhud pertempuran yang pecah antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy.

Abdullah RA mengambil mereka, lalu membawa mereka ke Madinah Al-Munawwarah. Beliau juga memberitahukan kejadian itu kepada Sayidina Umar RA. Sayidina Umar RA berkata, “Sekarang, mencium kepala Abdullah bin Hudzafah adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Maka, pertama-tama aku memulainya terlebih dahulu.” Lalu, beliau segera berdiri dan mencium kepala Abdullah RA.

Sumber artikel ; Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar