> Kisah hikmah masuk Islamnya Ka’ab bin Zuhair - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 16, 2022

Kisah hikmah masuk Islamnya Ka’ab bin Zuhair



Hikmahdanhikmah.com - Setelah munculnya agama Islam, meski sebagian besar orang-orang Arab yang fasih telah menjadi muslim karena tidak mampu mengucapkan sesuatu yang serupa dengan Al-Quranul Karim, sebagian mereka bersikeras membela keyakinan mereka yang sesat, dan merasa yakin bahwa mereka akan menang melalui peperangan. Namun, ketika mereka tidak mampu melawan dengan senjata, beberapa di antara mereka seperti Bani Tamim mencoba melawan kembali dengan pedang lisan mereka melalui khutbah dan syair. Akan tetapi, karena tidak dapat mengalahkan kalam Ilahi, mereka terpaksa mengakui sepenuhnya kelemahan mereka.

Dua putra Zuhair bin Abu Salma, salah seorang penyair terkenal bangsa Arab, yang bernama Bujair dan Ka’ab juga mahir membuat syair seperti ayah mereka. Setelah Rasulullah SAW kembali dari Penaklukan Makkah, Bujair bin Zuhair datang ke kota Madinah dan mendapatkan kemuliaan dengan memeluk agama Islam.

Ketika Ka’ab bin Zuhair mendengar hal ini, dia marah kepada saudaranya, lalu menulis sebuah sindiran, “Mengapa kamu berpaling dari agama ayahmu?”, lalu mengirimnya kepada saudaranya. Bujair RA membaca pesan sindiran tersebut di hadapan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sangat sedih.


Bujair RA juga mengirim syair berbentuk nasihat kepada saudaranya dan mengatakan bahwa ia dalam bahaya besar. Ka’ab pun menjadi sangat panik. Dia segera datang ke kota Madinah Al-Munawwarah dan menemui Sayidina Abu Bakar RA.

Sayidina Abu Bakar RA membawanya ke Masjid Nabawi, lalu berkata, “Wahai Rasulullah, seseorang ingin berbaiat,” sambil membawa Ka’ab ke hadapan Rasulullah SAW. Atas hal ini, Ka’ab pun berbaiat sambil memegang tangan Rasulullah SAW, lalu berlutut seraya berkata, “Ka’ab bin Zuhair telah bertaubat dan ingin datang ke hadapan Anda sebagai seorang muslim untuk mendapatkan perlindungan. Apakah Anda akan menerimanya?”

Rasulullah SAW menjawab, “Ya.” Lalu, Ka’ab segera berkata, “Wahai Rasulullah, saya Ka’ab bin Zuhair.” Seketika itu juga, salah seorang Ansar berdiri dan berkata, “Biarkan aku memenggal lehernya, ya Rasulullah.” Rasulullah SAW berkata, “Tidak, karena dia telah bertaubat dan masuk ke dalam agama Islam.” Maka, Ka’ab pun mulai membaca kasidah ‘Bānat Suād’ yang ia buat sebagai pujian kepada Rasulullah SAW.


Sumber artikel: Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar