> Tentang Khaja Sayyid Amir Kilal KS sang pengrajin tembikar - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 24, 2022

Tentang Khaja Sayyid Amir Kilal KS sang pengrajin tembikar

Gambar ilustrasi:techno.okezone.com


Hikmahdanhikmah.com - Khaja Sayyid Amir Kilal KS yang merupakan mata rantai ke-14 dalam silsilah saadat lahir di sebuah desa yang bernama Suhar di Bukhara. Karena beliau memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan membuat tembikar, beliau mendapat sebutan “Kilal” yang diambil dari bahasa Persia yang berarti “pengrajin tembikar”. Beliau adalah seorang sayyid dan nasabnya sampai kepada Rasulullah SAW.

Ibunda Sayyid Amir Kilal menjelaskan sebagai berikut, “Setiap kali aku memakan sesuatu ketika mengandungnya, jika aku merasakan sakit yang parah di perutku, aku akan mengerti bahwa makanan itu adalah makanan yang syubhat, dan aku akan meninggalkan makanan itu.

Kondisi ini beberapa kali terulang hingga akhirnya aku mengerti bahwa hal ini terjadi karena bayi yang aku kandung merupakan orang yang mulia. Setelah itu, aku berusaha memperhatikan setiap makanan yang masuk ke dalam mulutku dan menunggu kelahiran anak tersebut dengan penuh harapan.”

Baca juga ; inilah kata-kata hikmah syekh abu madyan.

Khaja Sayyid Amir Kilal KS menyibukkan diri dengan olahraga gulat pada masa mudanya. Banyak orang di sekitarnya berkumpul untuk menontonnya bergulat.

Pada suatu hari, ketika Khaja Sayyid Amir Kilal KS sedang bergulat, Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS yang sedang melewati tempat itu berhenti dan menyaksikannya terlalu lama. Atas hal ini, para muridnya merasa heran. Lalu, Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS berkata kepada murid-muridnya, “Di lapangan itu, terdapat seorang pemberani yang nantinya akan ada banyak orang yang mencapai kesempurnaan melalui ceramah maknawinya. Pandanganku adalah ke arah orang itu.” Seketika itu, pandangan Khaja Sayyid Amir Kilal KS mengarah kepada Khaja Muhammad KS.

Beberapa saat kemudian, Khaja Muhammad KS bersama murid-muridnya melanjutkan perjalanan mereka. Akan tetapi, hati Khaja Sayyid Amir Kilal KS telah terikat kepadanya. Kemudian, ia segera meninggalkan gulatnya dan kembali ke rumahnya. Setelah itu, beliau datang ke hadapan Khaja Muhammad KS. Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS pun menerimanya sebagai muridnya, mengajarkan adab-adab tarekat kepadanya, serta mengantarkannya pada kesempurnaan lahir dan batin dengan tawajjuhnya yang tinggi. 

Khaja Sayyid Amir Kilal KS tidak pernah berpisah dari gurunya, dan selalu mengikuti ceramah maknawinya selama dua puluh tahun. Selanjutnya, Khaja Muhammad Baba As-Samasi KS menugaskan Khaja Sayyid Amir Kilal KS untuk memberikan tarbiah maknawiyah kepada Syah Muhammad Bahauddin Naqsyibandi KS.

Baca juga; Tidak Mengeluarkan Mursyid mursyid dari ingatan.

Sayyid Amir Kilal KS wafat dan dimakamkan di desa kelahirannya, Suhar, pada hari Rabu tanggal 8 Jumadil Awal 772 H (1370 M). Saat ini, makam syarifnya terdapat di dekat desa Bahauddin di Bukhara. (Silsilatudz Dzahab, Penerbit Fazilet)

Sumber artikel: Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar