> Tentang Memuliakan dan menghormati Al-Quranul Karim - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 10, 2022

Tentang Memuliakan dan menghormati Al-Quranul Karim

Sumber gambar; kompas.com

Hikmahdanhikmah.com - Penghormatan terhadap Al-Quranul Karim terdiri atas dua bentuk, yaitu secara lahir dan secara batin. Perbuatan seperti menyentuh Al-Quranul Karim dalam keadaan berwudhu dan menempatkannya di tempat yang tinggi adalah bentuk penghormatan secara lahir. Sementara itu, mengamalkan hukum-hukumnya dan berakhlak dengan akhlaknya adalah bentuk penghormatan secara batin. Orang yang memperhatikan semua hal ini sungguh akan meraih segala sesuatu yang ia harapkan dari Allah SWT.

Memuliakan dan menghormati Mushaf Syarif dianggap merupakan salah satu tanda Ahlussunah wal Jamaah.


Imam Nawawi RH berkata, “Umat muslim telah sepakat mengenai wajibnya memelihara dan menghormati Mushaf Syarif.”

Memuliakan dan menghormati Al-Quranul Karim merupakan bentuk penghormatan dan pemuliaan terhadap Allah SWT yang merupakan pemilik kalam ini. Barang siapa memuliakan Al-Quran, berarti ia telah memuliakan Allah SWT, dan barang siapa tidak menghormatinya, berarti ia tidak menghormati Allah SWT.

Baca juga ; Mari Setiap hari Rutin membaca Al-Quran meski-satu Ayat.

Ulama-ulama kita memberikan beberapa saran berikut ini untuk orang-orang yang baru mulai mempelajari Al-Quranul Karim.

• Mushaf Syarif harus ditempatkan di tempat yang tinggi dan harus tetap pada posisi yang tinggi sesuai dengan sikap penghormatan ketika mengambilnya dari tempatnya, membacanya, dan menaruhnya kembali.

• Tidak boleh ada sesuatu apa pun yang ditaruh di atas Al-Quranul Karim.

• Al-Quranul Karim tidak boleh diletakkan di sebuah tempat yang berdebu.

• Jika terlihat ada debu atau lainnya di atas Al-Quranul Karim, segeralah membersihkannya.

• Al-Quranul Karim tidak boleh dibiarkan terbuka setelah dibaca.

• Janganlah menggunakan Al- Karim seperti bantal, kita tidak boleh bersandar padanya, dan ketika akan memberikannya kepada seseorang, janganlah memberikannya seperti melempar.

• Orang yang akan mengambil Al-Quranul Karim harus dalam keadaan berwudhu, mengambilnya dengan tangan kanan, menciumnya dengan tawadhu, dan tidak memegangnya di bawah dada.

• Jika Al-Quranul Karim akan diletakkan di atas meja atau rehal, sebaiknya diletakkan setelah duduk agar tidak berada di bawah dada.

Baca juga : keutamaan Membaca al-Qur-anul juga Karim.

• Bacalah satu kali surat Al-Fatihah dan tiga kali surat Al-Ikhlas terlebih dahulu sebelum mulai membaca Al-Quran.

Sumber artikel:Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar