> Kedermawanan dan Kisah Sayyidina Ali - BAYAR ZAKAT ONLINE

Februari 14, 2023

Kedermawanan dan Kisah Sayyidina Ali

Kedermawanan dan Kisah Sayyidina Ali


Hikmahdanhikmah.com - Di dalam surah Al-Baqarah ayat 274, Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari, baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, akan mendapatkan pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada diri mereka dan mereka tidak pula bersedih hati.” Ayat tersebut menjelaskan bentuk infak yang paling sempurna dan balasan yang akan diterima oleh orang-orang yang berinfak dengan cara seperti itu.

Ada beberapa riwayat mengenai asbabun nuzul ayat karimah tersebut. Ada yang meriwayatkan bahwasanya ayat tersebut diturunkan mengenai Sayidina Ali KW.

Sayidina Ali KW sama sekali tidak tertarik dengan dunia. Seandainya pun beliau memiliki seribu keping emas, beliau tidak ingin satu keping pun tersisa untuk hari berikutnya. 

Beliau akan menyedekahkan semua kepingan emas tersebut pada hari itu juga. Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengatakan “Sultanul Ashiya (Sultannya orang-orang dermawan)” untuk Sayidina Ali KW.

Suatu hari Sayidina Ali KW hanya memiliki uang sebanyak empat dirham. Lalu, beliau menyedekahkan satu dirhamnya pada siang hari, satu dirham pada malam hari, satu dirham secara sembunyi-sembunyi, dan satu dirhamnya lagi secara terang-terangan. Rasulullah SAW pun bertanya kepadanya, “Wahai Ali, apa yang mendorongmu untuk berinfak seperti itu?” Ali KW menjawab, “Aku berinfak seperti itu agar diriku layak mendapatkan apa yang sudah dijanjikan Allah SWT.” Lalu, Rasulullah SAW berkata, “Pahala yang dijanjikan-Nya itu layak untukmu.”

Baca juga ; Buka Bersama Anak Yatim di Pati dengan-komunitas Tongkrongan juana.

Orang-orang mulia itu mendapatkan pahala apa yang telah mereka berikan secara berlipat ganda di dunia dan akhirat, mereka akan selamat dari segala macam ketakutan. Sebagaimana mereka berbahagia dan tidak bersedih atas apa yang telah mereka berikan di dunia, mereka pun akan berbahagia dan terbebas dari segala macam kesedihan di akhirat.

Kesimpulannya, orang-orang yang memberikan berbagai macam bantuan seperti itu untuk mendapatkan ridha Allah SWT akan dilindungi oleh Allah SWT serta akan merasa aman dari kesedihan dan segala macam ketakutan.

Untuk bisa berinfak seperti itu, seseorang tidak perlu memberikan semua harta yang dimiliki dan kehilangan uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lagi pula, harta yang didapatkan dan dibelanjakan dengan benar oleh seseorang untuk dirinya sendiri dan anggota keluarganya adalah bagian dari infak tersebut.

Baca juga ; Mari Menunaikan Zakat fitrah zakat maal berinfaq dan bersedeqah dengan rezeqi terbaik kita.

Oleh karena itu, jika seseorang menginfakkan kelebihan harta miliknya, setelah memenuhi kebutuhan pokoknya, kepada orang-orang fakir miskin dan untuk hal-hal yang diperlukan, ia dianggap telah membelanjakan semua hartanya untuk memperoleh ridha Allah SWT dan dia akan diberikan balasan yang sesuai. (Sumber artikel:fazilet takvimi)

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar