> Taubat adalah wasilah Turunnya Rahmat - BAYAR ZAKAT ONLINE

Februari 04, 2023

Taubat adalah wasilah Turunnya Rahmat


Hikmahdanhikmah.com - Pada zaman Nabi Musa ‘Alaihissalām, telah terjadi kekeringan dan paceklik yang sangat dahsyat. Orang-orang berdatangan menemui Nabi Musa AS dan meminta agar beliau berdoa.

Kemudian, Nabi Musa ‘Alaihissalām mengumpulkan seluruh Bani Israil, lalu mereka pun pergi ke gurun bersama-sama. Saat itu, mereka berjumlah tujuh puluh ribu orang atau lebih. Nabi Musa AS berdoa, “Ya Rabbi, turunkanlah hujan untuk kami dan limpahkanlah rahmat-Mu atas kami! Kasihanilah kami demi anak-anak yang masih menyusu, hewan-hewan yang digembalakan, dan orang-orang tua yang telah membungkuk!” Namun, hujan tidak kunjung turun.

Setelah itu, Nabi Musa ‘Alaihissalām bermunajat kembali, “Ya Rabbi, jika derajatku di sisi-Mu telah berkurang, turunkanlah hujan untuk kami demi kemuliaan nabi akhir zaman, Nabi Muhammad Shallallāhu ‘alaihi wa sallam!” Atas doa Nabi Musa ‘Alaihissalām tersebut, Allah SWT mewahyukan sebagai berikut, 

“Derajatmu di sisi-Ku tidak pernah berkurang. Kau adalah salah seorang hamba-Ku yang istimewa. Akan tetapi, di antara kalian ada seorang hamba yang terus-menerus berbuat maksiat kepada-Ku selama empat puluh tahun. Sampaikanlah kepada orang-orang agar orang tersebut menjauh dari kalian. Sebab, kalian tidak mendapatkan hujan karena orang itu.”

Atas hal ini, Nabi Musa ‘Alaihissalām berdiri dan berkata, “Wahai pelaku dosa yang telah berbuat maksiat kepada Allah SWT selama empat puluh tahun! Pergi dan menjauhlah dari kami! Sebab, kami telah terhalang dari hujan akibat perbuatanmu.”

Pendosa itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Ketika tidak melihat seorang pun pergi dari sana, dia mengerti bahwa orang yang dimaksud adalah dirinya sendiri. Dia menundukkan kepalanya sambil menyesali dosa-dosa yang telah dilakukannya. Kemudian, dia berdoa, “Wahai Rabbi, aku telah berbuat maksiat kepada-Mu selama empat puluh tahun, tetapi Engkau masih memberiku waktu dan kesempatan. Kini, aku bertaubat. Aku menghadap-Mu sebagai orang yang taat. Maka, terimalah taubatku!”

Baca juga : indahnya nikmat taubat dan nikmat keistiqamahan.

Saat dia baru saja menyelesaikan perkataannya, awan mendung pun terlihat di langit lalu hujan pun mulai turun dengan deras.

Tatkala Nabi Musa ‘Alaihissalām menanyakan sebab turunnya hujan kepada Allah SWT, dikatakan kepadanya, “Wahai Musa, aku menurunkan hujan kepada kalian berkat orang yang telah menjadi sebab Aku mencegah turunnya hujan untuk kalian.”

Nabi Musa ‘Alaihissalām berkata, “Ya Rabbi, tunjukkanlah hamba yang telah bertaubat itu kepadaku!” Allah SWT berkata sebagai berikut, “Wahai Musa, aku tidak mempermalukannya saat dia berbuat maksiat kepada-Ku. Kini, akankah Aku mempermalukannya saat dia berlaku taat kepada-Ku?” ( sumber artikel: fazilet takfivimi )

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar