> Kisah hikmah Sa’ad bin Abi Waqqas RA waktu menderita penyakit - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 17, 2022

Kisah hikmah Sa’ad bin Abi Waqqas RA waktu menderita penyakit



Hikmahdanhikmah.com - Sa’ad bin Abi Waqqas RA menderita penyakit yang berat di Makkah Al-Mukarramah selama haji wada’ dan beliau mulai membuat wasiatnya. Pada saat itu, ia bertanya,

“Wahai Rasulullah, Anda dan para sahabat akan pergi ke Madinah Al-Munawwarah, apakah aku akan wafat dan tinggal di sini?” Rasulullah SAW berkata, “Tidak, kau masih akan hidup lebih lama lagi, bahkan sebagian kaum akan mendapatkan manfaat dari hidupmu, dan sebagian kaum lainnya akan mendapatkan kerugian.” Memang benar, sejak saat itu Sa’ad bin Abi Waqqas RA masih hidup hingga 45 tahun lamanya, dan beliau telah melakukan begitu banyak khidmah besar untuk agama Islam.

Seorang penulis syarah Sahih Bukhari, Ibnu Batthal RH, berkata, “Sa’ad bin Abi Waqqas RA pernah menjadi Gubernur Irak. Ketika melihat beberapa kabilah di sana telah keluar dari agama Islam, beliau meminta mereka untuk bertaubat dan masuk Islam kembali. 

Sebagian di antara mereka bertaubat dan memperoleh keselamatan, sedangkan sebagiannya lagi menolaknya sehingga mendapatkan hukuman. Tidak diragukan lagi bahwa pelopor penaklukan Irak adalah Sa’ad bin Abi Waqqas RA. Komandan pemberani inilah yang mendirikan kota Kufah, mengusir orang Majusi dari Irak, serta memasukkan provinsi Madayin dan Fars ke dalam wilayah kekuasaan Islam.”

Baca juga ; kisah hikmah Nabi Ilyas Alaihissalam.

SEORANG PEJUANG ISLAM DI NAGYKANIZSA


Perjuangan para pendahulu kita dengan gagah berani telah diketahui banyak orang. Selama Penaklukan Benteng Nagykanizsa, terjadi sebuah aksi heroik sebagai berikut.

Ketika pengepungan Benteng Nagykanizsa berlangsung, musuh mengirim utusan kepada pasukan Turki Utsmani untuk menyerahkan benteng karena sudah tidak mampu bertahan lagi. Akan tetapi, mereka meminta salah satu prajurit terkenal, Sersan Sinan Peçevili, ditahan sebagai jaminan sampai benteng itu diserahkan.

Panglima Pasukan tidak mau menerima permintaan mereka karena mengingat kemungkinan musuh melanggar perjanjian. Ketika masalah itu sampai ke telinga Sersan Sinan, dia segera pergi ke hadapan Panglima dan berkata, “Pasha, besok aku akan menuntutmu di hadapan Allah SWT. Anda diberi sebuah benteng, tetapi Anda tidak bisa menggadaikan orang tua seperti saya sebagai jaminan!” Sersan Sinan menunjukkan keberanian dan kepahlawanannya.

Baca juga : Berjanji untuk membayar utangku.

Setelah mendengar kata-kata itu, Panglima berkata, “Kamu benar, Sersan. Kalau perlu, aku akan pergi juga. Jalanlah, semoga Allah SWT menolong kita.” Lalu, Panglima menyerahkan Sersan Sinan sebagai jaminan. Akhirnya, musuh tidak melanggar perjanjian, dan Benteng Nagykanizsa pun berhasil ditaklukkan.

Setiap bagian dari sejarah kita penuh dengan pengorbanan seperti itu.

Sumber artikel; Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar