> Mengenal Syekh Abdullah Dahlawi KS - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 18, 2021

Mengenal Syekh Abdullah Dahlawi KS

Syekh Abdullah Dahlawi KS 

Hikmahdanhikma.com - Syekh Abdullah Dahlawi KS yang merupakan mata rantai ke-28 dalam silsilah saadat lahir di kota kecil bernama Tebale yang terletak di wilayah Punjab, India, pada tahun 1158 H (1745 M). Nasab beliau sampai kepada Sayidina Ali bin Abu Thalib KW. Ayahnya yang bernama Syekh Abdul Latif KS merupakan seorang wali Allah.

Sang ayah meminta beliau datang ke Delhi untuk berintisab kepada seorang mursyid sekaligus ustaz ayahnya, Nasiruddin KS. Akan tetapi, tepat pada malam ketika beliau tiba di Delhi, sang ustaz wafat (atas takdir Allah SWT). Ayahnya pun berkata, “Aku memintamu datang untuk membaiatnya, tetapi ternyata kau tidak ditakdirkan untuk itu. 

Sekarang, engkau boleh berintisab kepada seorang mursyid yang engkau inginkan dan mempelajari tarekat.” Pada waktu itu, beliau mendatangi majelis-majelis para ulama besar di Delhi. Namun, hatinya sama sekali belum tertarik untuk berintisab kepada siapa pun.

Suatu hari, beliau pergi ke majelis Maulana Mirza Jan Janaan KS (Syamsuddin Habibullah KS). Beliau mengungkapkan keinginannya untuk masuk ke dalam tarekat. Maulana Mirza Jan Janaan KS berkata, “Pergilah ke tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kesenangan. Di sini (kamu) hanya dapat menjilati batu tanpa garam (merasakan kesulitan).” Seketika itu, beliau berkata, “Inilah yang aku cari.” Kemudian, Maulana Mirza Jan Janaan KS pun menerimanya sebagai murid seraya mendoakannya, “Semoga Allah SWT memberikan keberkahan kepadamu.” Beliau segera melakukan baiat kepadanya.

Beliau pernah bercerita seperti ini, “Setelah menyelesaikan pendidikan tafsir dan hadis, aku mendapatkan kemuliaan bertemu dengan Maulana Mirza Jan Janaan KS. Beliau mengajarkan tarekat Naqsyabandiyah kepadaku. Selama lima belas tahun aku memperoleh kemuliaan dapat berada dalam halaqah zikir dan muraqabah. Kemudian, beliau memberikan ijazah mutlak kepada orang fakir ini untuk menjadi seorang mursyid kamil.”

Setelah Maulana Mirza Jan Janaan KS wafat, beliau melanjutkan tugas irsyadnya dan menarbiah para muridnya. Orang-orang pun datang kepadanya secara berbondong-bondong.

Beliau memiliki seluruh akhlak mulia. Beliau adalah orang yang sangat dermawan. Di madrasahnya selalu terdapat murid-muridnya yang berjumlah tidak kurang dari dua ratus orang dan beliau selalu memenuhi semua kebutuhan mereka dengan sangat baik.

Beliau memberikan makam khalifah kepada Syekh Abu Said KS untuk irsyad umum.

Pada hari Senin tanggal 22 Safar 1240 H (1824 M) di waktu syuruq, beliau menghembuskan napas terakhirnya. (Silsilah Saadat, Penerbit Fazilet)

Sumber artikel: Fazilet takvimi

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar