> Penghargaan Sultan Muhammad Al Fatih terhadap ilmu - BAYAR ZAKAT ONLINE

November 23, 2022

Penghargaan Sultan Muhammad Al Fatih terhadap ilmu



Hikmahdanhikmah.com - Setelah menaklukkan Istanbul dengan pertolongan Allah SWT, Sultan Muhammad Al-Fatih membangun sebuah masjid dan banyak madrasah di sekelilingnya. Beliau menetapkan bahwa orang-orang yang akan ditunjuk sebagai mudaris di madrasah-madrasah ini harus sudah hafal kamus terkenal yang bernama ‘Kamus Muhît’, yang ditulis oleh almarhum Majiduddin Firuzabadi dan berisi 60 ribu kata.

Dari hasil penelitian yang dilakukan atas perintah ini, hanya ada empat atau lima orang yang memenuhi syarat kualifikasi. Sultan Muhammad Al-Fatih berkata kepada orang-orang yang ada di hadapannya, “Dengarkanlah aku juga!” Lalu, beliau membaca seluruh isi ‘Kamus Muhît’ tersebut dengan hafalannya dan membuktikan kekuatan ilmu beliau dalam hal ini.

Baca juga ; Mempelajari ilmu hal wajib bagi seluruh umat muslim.

Di satu sisi, Sultan Muhammad Al-Fatih berperang melawan musuh-musuhnya, dan di sisi lain, beliau berusaha agar ilmu agama dan ilmu duniawi dapat dipelajari, demikianlah beliau telah memberikan hak pedangnya dan mengagungkan kemuliaan pena. Oleh sebab itu, pada masanya, ibu kota Daulah Utsmaniyah ini menjadi pusat ilmu pengetahuan bagi seluruh dunia.

Di samping itu, pada saat itu ruangan-ruangan madrasah penuh dengan para ulama dan murid yang sedang belajar. Ketika datang ke Istanbul untuk belajar tetapi tidak dapat menemukan kamar untuk ditempati, Ahmad bin Ali RH tinggal di dalam salah satu jendela besar Masjid Jami’ Al-Fatih. Di sanalah Ahmad bin Ali RH, yang telah memperoleh ijazah dalam berbagai bidang ilmu, menulis kitab Al-Marāh dan Syarhul Latīf yang menerangkan ilmu sharaf.

 Setelah menulis kitab-kitab tersebut, beliau menyampaikannya kepada Sultan Muhammad Al-Fatih untuk memperoleh berkah. Sultan Muhammad Al-Fatih memuji ketinggian ilmu penulis kitab itu karena kesempurnaan karya-karyanya, lalu berkata, “Dia seorang guru yang sangat baik. Berikanlah dia sebuah ruangan di salah satu madrasahku.” Penulis kitab itu pun sangat senang karena mendapat pujian tersebut. Selain itu, kedua bukunya itu diajarkan di madrasah-madrasah Turki Utsmani selama bertahun-tahun.

Baca juga ; Sebuah Jalan Menuju penaklukan Istanbul.

BAIT:

Âlim ile sohbet etmek, lâl ü mercan incidir.

Câhil ile sohbet etmek günde bir can incitir.

(Berbicara dengan ulama bagaikan mutiara yang berharga. Berbicara dengan orang bodoh dapat menyakiti seseorang dalam sehari.)

Sumber artikel ; Fazilet takvimi 

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar